Wednesday, March 9, 2011

Wow, The Glitter Of Macau ...

KOMPAS.com — Senang, akhirnya saya sampai juga ke Makau. Sebuah kota kecil bekas jajahan Portugis yang sejak tahun 1999 menjadi bagian dari wilayah Republik Rakyat Tiongkok (China). Kota yang berada di pesisir selatan China ini sungguh memukau. Gemerlap meski rembulan telah kantuk menanti ayam berkokok.

Lihat deh di foto-foto yang saya abadikan, hampir tiap bangunan memiliki pendaran cahaya yang tak hanya sebiji dua biji, bahkan banyak di antaranya memasang lampu di seluruh badan bangunan, terutama hotel-hotel bintang yang pada umumnya memiliki tempat kasino alias judi.

Saya dan Sophia ke Makau hanya transit, cuma semalam dan keesokan harinya saya mesti sampai di Hongkong, lokasi bertemunya kami nanti dengan kawan-kawan lainnya (Anvin dan Tina) yang ingin bergabung berwisata secara seruuuu! Alias, pergi aja begitu tanpa bantuan tour guide. Kami sendiri hanya bermodal:

1. Tiket pesawat murah

Penerbangan yang menyediakan tiket murah ke Makau sendiri adalah Viva Macau (dari Jakarta), Tiger Airways (dari Singapura) dan AirAsia (dari Kuala Lumpur). Saya dan Sophia menggunakan Tiger Airways yang berangkat dari Singapura pukul 16.30. Lama penerbangan ke Makau sekitar tiga jam. Tanpa perubahan waktu (sama dengan Singapura atau beda satu jam dengan Jakarta).

Satu tips bagi Anda yang ingin menggunakan jasa penerbangan Tiger Airways tanpa bagasi, sebaiknya pilih salah satu, antara menggunakan koper atau ransel. Jangan menggunakan dua-duanya. Karena ternyata berbeda dengan penerbangan lainnya, barang bawaan yang akan dibawa ke pesawat benar-benar ditimbang dan hanya boleh membawa satu tas besar. Menurut pihak maskapai penerbangan, tas backpack Sophia yang imut-imut itu adalah kategori ransel besar sehingga tidak boleh membawa koper lagi dan harus masuk ke bagasi yang harganya dihitung 18 dollar singapura.

2. Hotel murah nyaman

Karena benar-benar buta Makau (kami berdua sama-sama belum sempat riset karena sebelum berangkat sama-sama sibuk dengan urusan kantor masing-masing), akhirnya sampai di Bandara Makau kami memutuskan menggunakan taksi untuk sampai di tempat penginapan murah meriah yang kami pesan secara online. Dari bandara ke hotel tersebut, kami membayar 75 MOP (1 MOP = Rp 1.300).

Sebetulnya kita bisa menuju ke hotel dengan gratis, yaitu menggunakan shuttle bus Grand Lisboa, tapi bus ini terakhir beroperasi pada pukul 18.00, sedangkan kami datang sekitar pukul 20.05. So, pilihan kami menggunakan taksi tidak salah, toh supir taksi di sini (pengalaman saya) sangat jujur. Meski kami tidak tahu jalan, tapi dia tidak menyesatkan kami. Buktinya? Argo.

Dari depan, New Nan Pan Hotel di Avenida de D. Joao IV no 8-20 Andar, Makau memang tampak tidak meyakinkan. Pintunya sangat kecil untuk disebut hotel, pun untuk menuju ke hotel kami mesti melalui 3 lantai tangga yang tak lebar. Tapi, begitu kami sampai di tempat reservasi, waaah tempat penginapan ini so sweet!!! Kamarnya pun sangat nyaman.

Meski mungil tetapi semua tertata sangat rapi, unik, dan kekeluargaan. Sesama tamu saling menyapa bak teman kos yang sudah lama kenal. Setelah saya pikir-pikir, sang penjaga hotellah yang membuat suasana menjadi sedemikian hangat. Om yang saya lupa tanya namanya ini selalu tersenyum dan bertanya apakah kami butuh bantuan. Bahkan oleh penjaga yang wanita pun, bahasa mandarin saya yang tak lebih dari kata “sie sie” (terima kasih) pun dipuji, katanya pada kakak saya yang fasih, “Adikmu bagus bahasa mandarinnya” … oh my God … hihihiiiii … terharu hiks….

Tarif hotelnya untuk kami berdua sekitar Rp 400.000, murah untuk kenyamanan yang kami dapat dan terutama untuk ukuran tempat tinggal yang nyaman di Makau. So, tempat penginapan ini bagi kami cukup rekomendasi bagi Anda yang ingin melancong dengan budget terbatas. Perlengkapan mandi mulai dari handuk, sabun, shampo dan sikat gigi semua lengkap. Jika haus pun jangan khawatir untuk mengambil makanan yang disediakan di dalam karena tidak seperti Indonesia yang makanan di hotel senantiasa mahal, di sini harganya hampir sama dengan di luar. Misal air mineral besar, di luar 5 MOP, di sini juga 5 MOP.

3. Koper kecil

O ya, buat yang bepergian secara seru alias tanpa tour, sebaiknya membawa tas kecil saja yang mudah dibawa. Kalau saya yang punggungnya nggak suka manggul, lebih suka membawa tas beroda sehingga cuma tinggal diseret aja. Toh jalanan di Makau semuanya diaspal dan halus, tak akan membuat anda ribet gotong, tinggal seret … ringan, kan? Istilah kasarnya, nggak usah sok kayak backpacker sejati dengan tas gendong yang gede banget... karena koper beroda akan lebih melegakan napas Anda.

4. Peta

Peta juga merupakan senjata yang tak boleh dilupakan oleh pelancong yang sama sekali belum pernah menginjakkan kaki ke suatu tempat yang didatangi. Bagi kami sendiri, peta kecil yang terselip di tas Sophia merupakan satu-satunya alat yang menghubungkan kami dengan penduduk Makau dalam menunjukkan arah yang ingin kami tuju. Buktinya? kami tak pernah tersesat selama di Makau.

5. Uang sesuai mata uang negara

Sebaiknya menukar uang di negara asal, misalnya saya dari Jakarta, ya tukar uangnya di Jakarta aja. Nggak usah bawa rupiah lalu baru ditukar di negara yang kita tuju karena jatuhnya jadi mahal banget kalau rupiah ditukar ke mata uang lain di negara yang bersangkutan. Rugi banyak, selisihnya bisa mencapai  Rp 300-Rp 600 per satu dollarnya. Lha, kalau nuker-nya banyak, ya, dikali aja … kerasa banget ruginya.

6. Bahasa

Bahasa yang digunakan di Makau adalah bahasa Kwang Tung dan Portugis. Jadi, jangan heran kalau Anda bisa bahasa mandarin pun, tulisan mandarin dibacanya dengan menggunakan dialek kental khas Kwang Tung. Selain itu, panduan panduan wisata dan alamat biasanya ditulis dalam bahasa Portugis. So, tipsnya bagi yang nggak bisa bahasa bahasa di atas, ya, sudah kalau mau makan mending ke tempat makan yang ada gambarnya aja he-he-he..., daripada nanti cuma senyum senyuman sama pelayan resto karena sama-sama nggak tau mau pesan apa.

Macau = Studio Alam Gratis

Pada akhirnya, dari serentetan perjalanan saya, ternyata liburan di Makau adalah yang termurah untuk kategori wisatanya. Gimana nggak? Hampir semua sudut di Makau tampak bak studio foto alam yang sangat menawan dipotret dari sisi mana pun dan semua bisa dimasuki secara gratis (kecuali museum).

Tempat-tempat keren tersebut adalah gereja-gereja Katolik-Roma kuno (salah satunya adalah St Paul Church Ruin yang sering tampil di promo-promo Makau), bangunan bersejarah berisikan meriam-meriam, jalanan-jalanan sempit yang terasa indah difoto dan kawasan senando square, gemerlap lampu di malam hari juga gedung pencakar langit yang ternyata adalah hotel mewah yang diperlengkapi dengan senjata kasino.

Jangan takut masuk kasino

Makau merupakan tempat judi dunia terutama di kawasan Asia. Bahkan, Makau telah mendapat julukan Las Vegas-nya Asia. Nah, kami yang di hotel cuma naruh barang dan langsung kabur melihat ada apa Makau di malam hari langsung terpesona dan terpana.

Pertama, udara dingin bercampur dengan angin yang cukup kencang (malam di Makau, berarti harus menggunakan baju hangat). Kedua, kota ini dipenuhi oleh terang benderang lampu warna-warni dari hampir semua bangunan yang ada, bahkan di sudut gang-gang kecil pun masih tampak kemeriahan lampu dan orang orang ramai. Kondisi ini, saya rasa, pasti disukai oleh para fotografer.

Ketiga, kasino, karena ternyata semua tempat yang berdiri megah adalah tempat judi yang bebas siapa pun boleh masuk. Saat itu, saya sempat ragu, “Olce (panggilan saya untuk Sophia) baju kita jelek gini mana bisa masuk???”. Saat itu saya mengenakan sweater dengan tampang kucel seharian belum mandi. Tapi, akhirnya Sophia mendorong saya untuk tidak pakai malu, toh apa susahnya? Diusir ya pergi he-he-hee….

Ternyata?? Kami boleh masuk dan memang begitulah adanya di Makau, semua orang boleh masuk tanpa mesti berbaju bagus di area kasino, tentu hal ini kecuali masuk ke kasino venetian ya … kalau ke sana minimal harus pakai baju rapi dan sepatu.

Nah, ini tips juga buat semuanya … kalau di Makau tiba-tiba haus dan pengen ngirit, masuk aja ke arena kasino di mana pun karena di sini disediakan minuman gratis. Main gak main kasino, boleh ambil teh, kopi, dan kopi susu atau teh susu dengan cuma-cuma. Lumayan …. Akhirnya setelah menghangatkan diri dengan teh susu, kami kembali ke hotel dan siap-siap untuk pelancongan besok.

Tips murah ke Venetian Makau

Nah buat yang sudah rencana liburan ke Makau, jangan pernah lewatkan Venetian Hotel & Resort yach. Venetian Hotel merupakan salah satu kompleks hotel terbesar di dunia lengkap dengan mal terbesar di Makau, kasino terluas di dunia, sekaligus tempat merasakan sedang berada di Venice Italia… karena di sini terdapat replika sungai Venice lengkap dengan perahu dan pengayuh kapal yang piawai bernyanyi lagu daerah (untuk merasakan fasilitas perahu lengkap dengan penyanyinya yang mengitari hotel selama 20 menit ini butuh biaya 100 MOP).

Nah, ada cara murah gratis bahkan untuk menuju ke tempat menakjubkan ini, yaitu menggunakan shuttle bus hotel milik Venetian yang selalu hilir mudik dari pelabuhan ke hotel. Jangan khawatir, meski kita bukan tamu hotel, boleh kok numpang dengan gratisnya he-he-he…

Begitu masuk ke hotel, mungkin Anda akan terpana oleh kemegahan hotel sekaligus pusat perjudian di Makau ini. Tiap sudutnya memiliki ukiran dan lukisan dengan detail yang luar biasa menyerupai sempurna. O ya, saking luasnya, hati-hati nyasar yach.… (Catur Guna Yuyun Angkadjaja)

No comments:

Post a Comment